BMKG: Waspada cuaca ekstrem di Maluku Utara pada 8-13 Desember

Ternate – Stasiun Meteorologi Kelas I Sultan Babullah Ternate merilis peringatan dini mengenai potensi cuaca ekstrem yang diprediksi melanda wilayah Provinsi Maluku Utara pada periode 8–14 Desember 2025.

Kepala Stasiun Meteorologi Sultan Babullah, Sakimin, menjelaskan pada Senin bahwa kondisi atmosfer terbaru menunjukkan adanya area pertemuan angin (konvergensi) di sekitar Maluku Utara. Fenomena ini mendorong peningkatan kecepatan angin serta memicu pembentukan awan hujan yang lebih intens.

Selama periode tersebut, cuaca di Maluku Utara diperkirakan didominasi langit berawan dengan peluang hujan ringan hingga lebat yang terjadi secara berubah-ubah, baik pada pagi, siang, malam, maupun dini hari.

BMKG mengingatkan bahwa cuaca ekstrem ini berpotensi menimbulkan dampak turunan seperti banjir, banjir bandang, tanah longsor, pohon tumbang, penurunan jarak pandang, dan angin kencang yang dapat membahayakan berbagai aktivitas masyarakat.

Sakimin merinci, pada 8–9 Desember 2025 hujan intensitas sedang hingga lebat berpotensi turun di Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Kota Tidore Kepulauan, Kota Ternate, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Kabupaten Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, dan wilayah sekitarnya.

Potensi hujan serupa diperkirakan masih berlanjut pada 10–11 Desember 2025 di wilayah yang sama. Sementara itu, pada 12–14 Desember 2025, hujan sedang hingga lebat kembali berpotensi mengguyur Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Tidore Kepulauan, Ternate, Halmahera Tengah, Halmahera Timur, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, dan area sekitarnya.

Dengan kondisi tersebut, BMKG meminta pemerintah daerah dan masyarakat memastikan kesiapan infrastruktur serta sistem pengelolaan sumber daya air untuk menghadapi curah hujan tinggi. Koordinasi lintas sektor juga diimbau untuk diperkuat guna mengantisipasi potensi bencana hidrometeorologi.

Kepada BPBD, Balai Wilayah Sungai Maluku Utara, serta Direktorat Lalu Lintas Polda Maluku Utara, BMKG mengingatkan pentingnya melakukan pengaturan agar masyarakat dan arus kendaraan terhindar dari kawasan rawan longsor, banjir, maupun banjir bandang selama periode cuaca ekstrem berlangsung.

Sakimin juga meminta masyarakat mengenali potensi bencana di lingkungan masing-masing dan menerapkan langkah mitigasi, mulai dari menjaga kebersihan drainase, tidak membuang sampah sembarangan, hingga mengatur aliran air di sekitar pemukiman.

BMKG menegaskan bahwa kewaspadaan dari seluruh pihak, baik pemerintah maupun masyarakat, sangat dibutuhkan untuk meminimalkan risiko bencana.

Editor : EPICTOTO
Sumber : wowresumetemplates.com